Entri Populer

Selasa, 30 November 2010

KEMACETAN DI KOTA JAKARTA


Kemacetan sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Jakarta, kesemrawutan dan tidak tertibnya lalu lintas sudah marak dan menjadi kebiasaan. Kemacetan mengakibatkan kerugian secara ekonomi maupun secara tidak materil. Akan tetapi pemerintah sepertinya sudah kepayahan mengurai masalah ini atau mungkin tidak ada upaya terpadu yang diupayakan secara serius. Karena kendaraan pribadi semakin banyak dan semakin memenuhi jalan-jalan di Jakarta.
Para anggota polisi yang mengatur di perempatan-perempatan jalan sudah kelihatan kepayahan dan kehilangan akal untuk mengatasi kemacetan. Hal ini dikarenakan penyebab kemacetan berasal dari berbagai segi kehidupan yang saling terkait, seperti hukum yang sudah jarang di kerjakan, pemerintah yang tidak memperhatikan, tata tertib yang tidak dilakukan oleh pengguna jalan dan lain sebagainya.
Kita harus menyelesaikan secara mendasar, banyak hal-hal mendasar yang harus diperbaiki seperti tertib administrasi kependudukan akan dapat menyumbang meringankan masalah kemacetan ini. Macam-macam penyebab kemacetan di Jakarta :
  1. Buruknya layanan transportasi umum yang ada, yaitu tidak adanya jadwal, tidak berhenti di halte yang sudah disediakan, buruknya kualitas kendaraan, buruknya pelayanan sopir dan kondektur. Akibat dari buruknya layanan transportasi umum menimbulkan kemacetan secara langsung dan secara tidak langsung dengan meningkatkan kecenderungan orang untuk menggunakan mobil pribadi dan motor sebagai alat transportasi sehari-hari.
  2. Jumlah kendaraan bermotor yang sangat banyak akibat dari buruknya pelayanan angkutan umum seperti dijelaskan pada penyebab pertama. Didukung oleh perilaku masyarakat yang mengedepankan gengsi dengan menggunakan mobil sendiri.
  3. Arus urbanisasi yang tidak bisa dibendung atau semakin meningkat setiap tahunnya dan mitos Jakarta sebagai kota harapan. Membuat Jakarta semakin banyak penduduk dan ruang lingkup semakin sempit.
  4. Infrastruktur jalan di Jakarta sangat kurang dibanding dengan jumlah kendaraan yang ada. Hal ini yang dijadikan alasan pihak lain yang dituduh menjadi penyebab kemacetan sebagai penyebab utama kemacetan, seperti anggapan bahwa angkutan umum dan beberapa kendaraan pribadi tidak ikut andil dalam meningkatkan kemacetan.
  5. Fasilitas pendukung jalan seperti trotoar sangat diperlukan untuk mencegah kemacetan. Tetapi sekarang banyak pedagang kaki lima berjualan di sepanjang trotoar, selain itu banyak kendaraan sepeda motor yang sering melewati trotoar bila meraka sedang terjebak macet.
  6. Kesadaran tertib berlalu lintas yang sangat rendah karena banyak kendaran sepeda motor,angkutan umum, kendaraan pribadi sering menerobos lampu lalu lintas, hal itu menyebabkan kemacetan disepanjang jalan Kota Jakarta.
  7. Kebebasan melakukan kegiatan usaha oleh siapa saja dan dimana saja. Padahal Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan larangan berjualan disambarang tempat karena hal itu menyebabkan kemacetan. Namun banyak pemerintah yang sering disuap oleh para pedagang kaki lima Seharusnya Pemerintah membatasi dengan mewajibkan adanya izin usaha. Birokrasi koruptif membuat semua perangkat hukum tidak efektif, perizinan yang seharusnya menjadi kontrol dan pengaturan malah menjadi media mendapatkan pemasukan.
  8. Penerapan sistem jalan bebas hambatan di jalan umum. Dengan asumsi bahwa dengan memperlancar pada perempatan-perempatan jalan akan mengurangi kemacetan, maka sistem ini diterapkan. Karena sangat tidak mungkin membuat jalan raya bukan jalan tol dibuat bebas hambatan dengan model simpang susun, dan hal ini akan memerlukan biaya yang sangat besar, maka opsi ini sulit untuk diwujudkan dan menjadi solusi. Yang terjadi malah distribusi kendaraan yang tidak merata, karena kendaraan bisa melaju dengan cepat di suatu tempat dan akan menumpuk di perempatan dan pertigaan yang mengakibatkan kemacetan.
  9. Banyaknya angkutan umum yang sering menaikan atau menurunkan penumpang disembarang tempat.
  10. Adanya pembetulan jalan yang dilakuakn pada siang hari hal tersebut menyebabkan sempitnya jalan yang dilalui oleh para pengguna jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar