Entri Populer

Selasa, 30 November 2010

BANJIR BANDANG YANG TERJADI DI WASIOR


SEBAB
Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan di Wasior, sehingga hujan tiada henti yang terjadi sejak Sabtu, 2 Oktober 2010 hingga Minggu, 3 Oktober 2010 menyebabkan Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy meluap.
hutan di kawasan Hutan Suaka Alam Gunung Wondiboi dan kawasan Taman Nasional Laut Teruk Cenderawasih mengalami alih fungsi. Akibatnya, Kali Angris dan Kali Kiot meluap dan membawa bencana bagi Wasior. aktivitas penebangan kembali dilakukan pada tahun 2002. Kali ini aktivitas penebangan hutan berjalan tanpa perlawanan masyarakat karena perusahaan-perusahaan ini sudah mampu membayar ganti rugi kepada warga bahkan membangun kongsi dagang dari hulu sampai hilir.
Di Teluk Wondama, lokasi perambahannya mencapai 178 ribu hektar. Tercatat pula, lokasi lainnya di Kabupaten Sarni dan Kabupaten Yapen Waropen. Walhi mendapati ratusan gelondongan kayu disertai lumpur dan batu besar bertebaran di seluruh Wasior I, Wasior II, Kampung Rado, Kampung Moru, Kampung Maniwak, Kampung Manggurai, Kampung Wondamawi, dan Kampung Wondiboi. Ini menambah fakta bahwa memang kerusakan hutan di wilayah hulu menjadi penyebab utamanya.
Ada aktivitas penebangan kayu di sini sejak 1990-an. Jadi sudah sekitar 20 tahun ada aktivitas penebangan di sana. Hutan yang kita tebang hari ini, bencananya bisa 5-10 tahun mendatang. Itu hukum alam saja, pakai logika saja.
DAMPAK
Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, dan jembatan. Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadi membawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur. Bencana banjir bandang yang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh.
Banjir bandang juga menyebabkan 110 orang tewas dan 450 orang masih dinyatakan hilang atau diperkirakan tertimbun lumpur setinggi 2-3 meter atau hilang terbawa banjir ke laut. Sementara sebagian korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.
Angka korban tewas akibat banjir bandang di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wandoma, Papua Barat terus bertambah. Kota Wasior mengalami kerusakan berat hingga 80 persen. Kondisi ini memaksa sedikitnya 4.000 orang mengungsi.saat ini aktif dalam tanggap darurat, pencarian korban. Mereka dibantu oleh TNI serta Polri. 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah menyerahkan dana operasional Rp 200 juta, bahan makanan, obat-obatan dan tenda. Hal yang dibutuhkan mendesak saat ini adalah  kantong jenazah, masker, dan obat diare. Diperkirakan diare akan terjadi karena keterbatasan air bersih.
pembersihan lumpur dapat memakan waktu 3-6 bulan. Hal ini disebabkan ketersediaan alat berat yang terbatas. penyebab terjadinya banjir bandang. Menurutnya, bencana tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi seminggu belakangan ini.
Hujan kemudian menjadi air permukaan yang mengalir deras ke arah Kota Wasior yang berada di dataran rendah atau kaki gunung. Aliran air itu membawa serta batu-batuan besar dan batang-batang pohon. Vegetasi hutan masih padat dan tidak ada penebangan pohon di pegunungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar